Magisterikom.umsida.ac.id – Dalam seminar peluncuran Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Vinda Maya Setianingrum, SSos MA menegaskan bahwa media relations merupakan fondasi utama dalam membangun reputasi dan citra organisasi di era informasi cepat.
Menurutnya, relasi yang baik antara lembaga dan media massa bukan hanya soal publikasi, melainkan tentang kepercayaan dan komunikasi dua arah.
Pentingnya Hubungan Harmonis antara Organisasi dan Media

“Media relations adalah hubungan antara organisasi dengan media massa seperti pers, radio, televisi, dan media daring secara dua arah yang saling menguntungkan,” ujar Dr Vinda dalam paparannya.
Ia menambahkan, hubungan tersebut harus berlandaskan rasa saling percaya dan menghormati agar publik mendapatkan informasi yang jujur serta mencerahkan.
Dr Vinda menjelaskan bahwa melalui kerja sama yang harmonis dengan media, lembaga mampu memperoleh publisitas luas, menerima umpan balik dari masyarakat, dan menyediakan data yang relevan bagi pimpinan untuk pengambilan keputusan strategis.
“Hubungan yang stabil dan berkelanjutan hanya bisa tercipta bila kedua pihak memahami peran serta tanggung jawab masing-masing,” tuturnya.
Baca juga: S2 Ilmu Komunikasi Umsida Resmi Dibuka Siap Cetak Profesional Cyber PR dan Pakar New Media
Strategi dan Prinsip dalam Mengelola Media Relations

Lebih lanjut, Dr Vinda memaparkan bahwa keberhasilan media relations bergantung pada penerapan prinsip kejujuran, kredibilitas, dan profesionalitas dalam setiap interaksi.
Ia menekankan bahwa seorang public relations officer tidak boleh menekan media agar memuat berita tertentu atau menyembunyikan informasi yang dapat merugikan lembaga.
“Kejujuran adalah kunci utama. Wartawan akan mempercayai informasi dari lembaga jika disampaikan dengan transparan dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Dalam paparannya, Dr Vinda juga menjelaskan berbagai bentuk aktivitas media relations yang dapat dilakukan organisasi, antara lain pengiriman siaran pers, penyelenggaraan konferensi pers, media gathering, hingga pelibatan jurnalis dalam kegiatan khusus.
Ia menyebut strategi ini penting untuk menjaga hubungan yang bersifat mutual benefit.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya memahami karakteristik media massa seperti kebijakan editorial, jangkauan pembaca, metode distribusi, serta perkembangan media sosial. “Ketika kita memahami bagaimana media bekerja, maka pesan organisasi akan tersampaikan lebih efektif dan berpeluang membentuk citra positif,” ungkap Dr. Vinda.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam menulis press release, praktisi komunikasi perlu memperhatikan unsur-unsur penulisan yang baik seperti lead, kutipan langsung, nilai berita, dan imaji mental.
“Jangan sekadar menulis untuk publikasi, tapi tulislah dengan perspektif jurnalis yang mengutamakan akurasi dan daya tarik informasi,” ujarnya.
Lihat juga: Mahasiswa Ikom Umsida Asah Skill Digital Marketing di Industri Wisata
Tantangan Digital dan Kolaborasi Media di Era Baru
Menutup sesinya, Dr Vinda membahas perubahan lanskap media yang semakin digital dan kolaboratif.
Ia menyebut fenomena digital media relations sebagai tren yang menuntut praktisi humas beradaptasi dengan platform daring dan pola komunikasi yang lebih interaktif.
“Tantangan terbesar saat ini bukan hanya menyebarkan informasi, tetapi mengelola isu agar menjadi media darling, yaitu isu yang menarik perhatian publik secara positif,” jelasnya.
Menurutnya, lembaga harus mampu menciptakan nilai berita yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta mengembangkan kolaborasi lintas media untuk memperluas jangkauan pesan.
“Kolaborasi media bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan untuk memperkuat kehadiran organisasi di ruang publik digital,” katanya.
Dr Vinda mencontohkan tokoh dunia seperti Oprah Winfrey yang sukses membangun reputasi global berkat kemampuan mengelola citra melalui media massa.
Ia menekankan bahwa public relations modern harus menjadi jurnalis yang baik sekaligus komunikator pemasaran yang cerdas.
“PR masa kini harus mampu mengidentifikasi keunikan organisasi, membangun relasi, dan menghadirkan konten yang bernilai bagi publik,” pungkasnya.
Seminar ini menegaskan pentingnya peran media relations sebagai ujung tombak komunikasi organisasi di tengah arus informasi digital yang kian kompetitif.
Melalui pemahaman mendalam tentang media dan penerapan strategi komunikasi yang etis, dengan ini lembaga dapat membangun reputasi yang kuat dan berkelanjutan sejalan dengan semangat Magister Ilmu Komunikasi Umsida untuk mencetak profesional komunikasi yang adaptif dan berintegritas.
Penulis: Siti Nur Annisa Rahmaniyah


















